Jumat, 29 Oktober 2010

We Know Nothing / We Know All Things

Ilmu yang selama ini kita cari belum lah sempurna, akan tetapi ilmu yang kita dapat sangat berguna nantinya untuk kita semua, maka kita semua akan berusaha dengan ilmu yang kita miliki serta kita juga dapat menambah ilmu sampai kapan pun, seperti pepatah mengatakan “ Kejar lah Ilmu Hingga Ke Negeri Cina ”. Tidak semua hal dapat kita ketahui, maka dari itu kita diciptakan oleh ALLAH dengan dilebihi akal dan pikiran di banding mahluk ciptaan ALLAH lainya, kita harus bersyukur dan menggunkan akal dan pikiran kita untuk mencari ilmu.

We Know Nothing,yang artinya kita tidak tahu apa-apa. Bagaimana Tuhan menciptakan hambanya (manusia) yang pertamanya dari tanah dan dari air mani yang kemudian menjadi segumpal daging dan terbentuklah manusia. Kita dilahirkan dengan tidak mengetahui apapun, kita hanya bisa melihat keatas. Setelah kita menjalani proses belajar dalam hidup ini maka kemudian kita mengerti akan apa arti hidup ini, dan dalam proses perjalanan hidup, kita juga akan lebih tahu mana yang benar dan mana yang salah, dan kita juga bisa membedakan mana yang boleh kita kerjakan dan mana yang tidak boleh kita kerjakan. Seperti halnya dengan pendidikan, barang siapa yang tidak bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu atau belajar, maka kita tidak akan mengerti dan kita tidak akan bisa memahami ilmu yang telah kita peroleh dari guru - guru kita.

Kita dilahirkan dengan tidak mengerti apa-apa, belum bisa bicara, dan belum bisa berjalan. Seiring dengan bertambahnya usia dan berkembnag kita sudah mulai mengerti merangkak dan hanya bisa memanggil seorang ibu dengan kata yang belum begitu jelas atau ibu kita masih belum mengerti panggilan dari kita dengan jelas. Namun lambat laun orang tua kitapun paham akan apa yang kita katakan. Sampai kita tumbuh menjadi anak yang senang bermain dan ingin tahu apapun tentang kehidupan dan mulai ingin mengetahui tentang ilmu dan belajar.

Setelah memasuki umur 5 tahun kita mulai pendidikan semiformal dengan TK (taman kanak-kanak), dan berlanjut kesekolah SD (sekolah dasar), setelah kita lulus SD kita melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP (sekolah menengah pertama) dan sampai pada akhirnya kita melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Dari situlah kita bisa mendapat semua ilmu yang dulunya kita tak tahu dan sekarang menjadi tahu. Atau from We Know Nothing to Know Everything.

Kita hidup didunia ini bukanlah hanya untuk kehidupan dunia saja, tapi kita juga perlu memahami atau mengerti tentang agama, jika kita hidup didunia ini dengan tidak memiliki ilmu atau tidak mengerti tentang ilmu sungguh sia-sia akan kehidupan kita didunia ini. Dan kita tidak hanya mencari ilmu dunia saja, tapi kita juga harus mencari ilmu agama, supaya kita mengetahui tentang dunia dan akhirat. Dan kita hidup didunia ini tidak boleh sombong walaupun sekarang sering kita lihat bahwa manusia didunia ini banyak yang sombong dengan kecantikan dan kekayaan yang dimilikinya, banyak orang yang sudah sukses tidakpeduli dengan orang yang dibawahnya, bahkan mereka merasa bahwa orang yang dibawahnya itu adalah orang yang sangat jauh berbeda dengan kehidupannya, padahal kita tahu bahwa Allah tidak menyukai orang yang memperlakukan orang lain seperti budak, atau memperlakukan orang lain dengan tidak selayaknya. Dan kita harus menuntut ilmu dengan cara yang ikhlas dan diridhai Allah.

Masa kuliah bagi saya adalah masa yang harus mulai berfikir lebih jauh bagaimana kedepannya, agar nanti kita dapat memetik hasilnya di masa depan dan mendapatkan kehidupan yang baik. Setelah kuliah kita akan memasuki dunia kerja, kemudian kita akan mulai membangun rumah tangga. Sampai umur kita sudah mendekati yang namanya kematian, tapi kita tidak akan pernah tahu kapan kesuksesan akan kita raih dan kapan ajal akan menjemput kita.

“Keteladanan menjadi kunci utama dalam proses pendidikan,tanpa keteladanan pendidikan hanya akan menjadi “transfer of knowledge” tapi tidak “transfer of value”.

Jumat, 22 Oktober 2010

HOMO MINI SOCIO & HOMO MINI LUPUS

Manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna dibandingkan makhluk hidup lain yang Tuhan ciptakan. Mengapa demikian? Ini dikarenakan manusia dikaruniai akal budi dimana ini tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya. Manusia diciptakan sebagai penguasa dan penjaga akan apa yang ada di bumi ini, maka dari itu manusialah yang bertanggungjawab akan apa yang terjadi di bumi ini. Kita pasti pernah mendengar kalimat “manusia adalah makhluk social” kalimat ini ingin menjelaskan bahwa manusia sebenarnya tidak bias hidup sendiri, manusia saling membutuhkan satu sama lain untuk dapat hidup dan memenuhi kebutuhannya. Kata “social” itu sendiri diambil dari pengertian masyarakat, dengan begitu kita bias menarik kesimpulan bahwa manusia adalah makhluk yang hidup bermasyarakat. Ada 3 macam kebutuhan yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup yakni:
- Kebutuhan Primer: Adalah kebutuhan yang wajib dimiliki, karena bersifat vital dan tidak bias ditunda, contoh: makanan, pakaian dsb
- Kebutuhan sekunder: Adalah kebutuhan yang tak harus dipenuhi, namun cukup vital dalam kehidupan. Kebutuhan sekunder biasa dibilang semi primer karena sifatnya yang juga tergolong penting dalam hidup, contoh: Kebutuhan akan tempat tinggal, dsb
- Kebuthan tersier: Adalah kebutuhan yang tak wajib untuk dipenuhi karena tidak mempengaruhi baik itu dimiliki maupun tidak dalam hidup, contoh: kebuthan akan kendaraan bermotor, alat komunikasi, dsb.

Seiring berkembangnya zaman kebuthan pun semakin berubah-ubah. Contohnya seperti sekarang-sekarang ini, kebutuhan akan alat komunikasi (handphone) kian meningkat di masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan pergeseran kebutuhan, alat komunikasi (handphone) yang tadinya hanya kebutuhan tersier sekarang menjadi kebuthan premier karena gaya hidup yang menuntut mobilitas manusia lebih cepat dan fleksibel. Oleh karena itu terciptalah ide untuk mengembangkan IPTEK oleh manusia. Tidak hanya dalam alat komunikasi, perkembangan IPTEK telah merambat ke segala hal seperti transportasi, keamanan dsb. Perkembangan yang cepat ini mengarah ke dua hal yang berseberangan yakni POSITIF & NEGATIF:
- POSITIF: Maksudnya adalah perkembangan IPTEK semakin menunjang dan kebutuhan manusia kea rah positif. Manusia yan dulu hanya mendapatkan informasi dari pihak ke pihak secara lisan sekarang sudah bias menjelajahi informasi di dunia hanya dengan mengakses internet. Ini merupakan salah satu contoh kemajuan yang dicapai manusia dalam mengembangkan IPTEK-nya. Masih banyak Hal lainnya seperti penggunaan listrik untuk penerangan, dsb.
- NEGATIF : Maksudnya adalah perkembangan IPTEK yang malah justru membuat malapetaka bagi manusia itu sendiri, terutam kepada masyarakat sekitarnya. Pemanfaatan IPTEK yang keliru ini cenderung menghasilkan tindakan criminal dan menurunnya kualitas individu manusia iu sendiri. Contohnya adalah penggunaan computer (internet) untuk membobol bank. Hal ini menjadi batu sandungan bagi
manusia, karena ITPTEK yang kian dibanggakan dan dikembangkan justru bias menjadi boomerang bagi kehidupan
Homo Homini Socio hampir memiliki arti yang sama dengan manusia sebagai makhluk social, berikut merupakan definisi dari Homo Homini Socio*:

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, membentuk kelompok berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan interaksi antar manusia.

Manusia, sudah jelas bahwa manusia yang dimaksud di dunia tidak hidup sendiri, dan tidak akan bisa hidup sendiri. Karena itu manusia juga disebut makhluk sosial, makhluk yang hidup berkelompok. Manusia membutuhkan informasi-informasi untuk mengetahui keadaan kehidupan yang ada, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan survive atau juga pertahanan hidup di dunia ini.
Manusia adalah makhluk yang mempunyai aturan-aturan atau peradaban yang berbeda beda di dunia ini, setiap titik tempat pasti mempunyai peraturan yang berbeda beda. Peraturan tersebut dibuat untuk mentertibkan dan menyesuaikan dengan keadaan titik tempat tersebut, dan juga dibuat untuk mentertibkan komunikasi antar manusia.
Bukan baru-baru ini manusia sebagai makhluk sosial, tetapi sudah berabad-abad lamanya, sebagaimana telah dikatakan sebelumnya, manusia sangat membutuhkasn satu sama lain, karena beberapa alasan, tetapi ada beberapa alasan yang sangat dominan yaitu :
1. Manusia butuh berinteraksi dan bersosialisasi atas dasar kebutuhan pangan, atau jasmaninya.
2. Manusia butuh berinteraksi dan bersosialisasi atas dasar kebutuhan pertahanan diri, atu kita bisa sebut survival, untuk bertahan hidup.
3. Manusia juga sangat membutuhkan interaksi dan sosialisasi atas dasar melangsungkan jenis atau keturunan.
Dari point-point di atas kita bisa melihat dan membayangkan bagaimana manusia sangat membutuhkan satu sama lain. Bukan hanya membutuhkan, tapi masyarakat atau kumpulan manusia yang berinteraksi adalah suatu komponen yang tidak terpisahkan dan sangat ketergantungan. Sehingga komunikasi antar masyarkat dientukan oleh peranan manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial.
Globalisasi, adalah perubahan secara besar-besaran atau secara umum meluas. Dalam arus globalisasi yang berkembang sangat cepat ini manusia menjadi makhluk yang sangat mudah meniru dalam arti meniru sesuatu yang ada di masyarakat yang terdiri dari :
1. Manusia mudah meniru atau mengikuti perkembangan kebudayaan-kebudayaan, dimana manusia sangat mudah menerima bentuk-bentuk perkembangan dan pembaruan dari kebudayaan luar, sehingga dalam diri manusia terbentuklah pengetahuan, pengetahuan tentang pembaruan kebudayaan dari luar tersebut.
2. Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia, sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Secara umum, keinginan manusia untuk meniru bisa terlihat jelas dalam suatu ikatan kelompok, tetapi hal ini juga kita dapat lihat di dalam kehidupan masyarakat secara luas.Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan Emosiaonal. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.

Negara menurut teori Thomas Hobbes dibutuhkan untuk mencegah kesewenang-wenangan pihak yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan terhadap rakyat yang lemah. Hobbes menilai bahwa negara dibutuhkan perannya yang besar agar mampu mencegah adanya “homo homini lupus” atau manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya. Hobbes memunculkan teori ini karena di masanya ia melihat adanya kesewenang-wenangan terhadap golongan yang lemah, sehingga perlu adanya peran negara untuk mencegah ini.

Apa yang telah dikemukakan oleh Thomas Hobbes masih sangat relevan dengan kondisi Aceh saat ini. Masa konflik atau saat diberlakukannya Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh, merupakan masa yang paling suram terhadap supremasi hukum di Indonesia. Masa ini merupakan masa terjadinya pelanggaran HAM baik itu pelanggaran Hak-hak sipil dan Politik (Sipol) maupun pelanggaran terhadap hak-hak ekonomi, sosial dan budaya (Ekosob). Penghilangan nyawa secara paksa, pembunuhan diluar prosedur hukum, dan penyiksaan adalah telah dilanggarnya Hak-hak Sipil dan Politik.

Namun di balik itu, ternyata situasi konflik telah dimanfaatkan oleh golongan yang berwatak kapitalis untuk melangsungkan kepentingan ekonominya. berbagai macam dalih dan alasan yang digunakan untuk meloloskan kepentingannya. Dengan dalih Developmentalisme, situasi konflik makin memuluskan kepentingan mereka untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya.

Dengan memanfaatkan birokrasi dan kekuatan bekingan, golongan kapitalis yang berwujud dalam simbol perusahaan, telah menjadikan Aceh sebagai lahan eksploitasi yang sangat strategis. Tidak peduli prosedur hukum dan kemanusiaan, yang terpenting hasrat untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya harus bisa diwujudkan. Itulah kekejaman, keburukan dan kejelekan dari kapitalisme yang saat ini bermetamorfosis dengan berbagai bentuk yang lainnya.

Penyerobotan tanah dan upaya pengambilan tanah secara paksa dari masyarakat ternyata persoalan yang sudah lumrah terjadi di masa konflik. Masyarakat yang sadar untuk membela hak-haknya, namun apa daya, masyarakat terpaksa harus diam dan pasrah menerima realitas yang terjadi. Lantas di manakah para pejuang demokrasi dan pegiat HAM saat itu? Jawabannya kembali dengan sebuah pertanyaan, siapa yang sanggup menghadapi kekuatan bedil dan kekuatan birokrasi yang terstruktur? jawabannya adalah ajal akan menjemput
bagi siapa saja yang berani untuk menghadang.

Wal hasil, kapitalis semakin tidak ada hambatan lagi untuk untuk melakukan eksploitasi ekonominya di Aceh. Kekuatan-kekuatan pemrotes, kekuatan-kekuatan penghambat lainnya mampu dibungkam dengan aliran dana untuk membela dan melanggengkan kepentingan mereka.

Adanya Akademisi, adanya aktivis HAM dan tokoh-tokoh yang memiliki idealisme juga tidak bisa berbuat banyak terhadap realitas yang terjadi. Ibarat tikus dalam mulut ular, meronta-ronta namun tetap jua tidak berhasil melepaskan diri. Pelanggaran HAM terus berlangsung selama 10 tahun di Aceh.

Tatkala rezim yang paling ditakuti hancur, sesaat itulah riak-riak perlawanan dikumandangkan. Saat itulah mulai muncul keberanian rakyat untuk menyuarakan berbagai kebobrokan, kebohongan dan kekejaman rezim yang berkuasa. Rakyat kemudian menghendaki adanya perubahan yang signifikan.

Rezim otoritarian telah berganti, namun kita tidaklah harus hidup dalam euforia yang berkepanjangan. Masih banyak pekerjaan, masih banyak hal yang harus dirubah. Perubahan tidak akan datang dengan hanya berharap turun dari langit, perubahan perlu kita lakukan. Teringat dalam sebuah ayat Al-Quran yang berbunyi “tidaklah Kami ubah nasib sesuatu kaum, sebelum mereka sendiri yang mengubahnya.”

Saat ini Aceh telah damai, tentunya banyak yang selalu mengatakan Aceh telah damai, jadi lupakan semua kejadian di masa konflik karena bila diingat akan berpotensi kembali terjadinya konflik. Rasa-rasanya ada benar juga apa yang dikatakan oleh mereka itu. Namun, perlu kita kritisi kembali sebenarnya bagaimana konsep melanggengkan perdamaian itu?

Teringat pada sebuah buku yang pernah saya baca dengan Judul “Pantat Bangsaku”, dalam buku itu tersirat bahwa bangsa Indonesia dengan mudahnya melupakan sejarah kekejaman masa lalu dan sejarah bobroknya pemerintahan. Semenjak membaca buku itu saya kembali teringat haruskah saya melupakan kekejaman yang terjadi di masa lalu?

Aceh yang masyarakatnya sangat kental dengan Syariat Islam. Masyarakat Aceh sangat akrab dengan kitab-kitab kuning. Dalam masa duduk di pesantren tradisional, selalu terngiang-ngiang akan hukum Islam terkait dengan pembunuhan. Dijelaskan oleh Teungku (guru ngaji) bahwa hukum membunuh dalam Islam adalah nyawa dibayar dengan nyawa kecuali bagi pihak korban/ahli waris mau menerima damai dengan syarat dibayarnya diyat (ganti kerugian).

Komisi Kebenaran dan rekonsiliasi (KKR) yang bertugas untuk mencari kebenaran dan rekonsiliasi serta Pengadilan HAM yang bertugas untuk memeriksa dan mengadili pelanggaran HAM di Aceh, akan dibentuk secara khusus sesuai dengan amanah UU No.11 Tahun 2006. Namun bagaimana nasib UU KKR setelah dijudicial review oleh Mahkamah Konstitusi? semuanya belum ada kepastian hukum terhadap dua lembaga tersebut yang akan dibentuk di Aceh.

Badan Reintegrasi Aceh (BRA) yang mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan persoalan integrasi, dalam prakteknya juga menuai berbagai masalah.

Pekerjaan-pekerjaan di atas merupakan tanggung jawab negara untuk menyelesaikan melalui aparaturnya. Baik Pemerintah Pusat maupun pemerintah Aceh sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap penyelesai persoalan hukum dan HAM di Aceh. Damai itu indah bila penjahat HAM diadili, damai itu indah bila persoalan-persoalan pelanggaran hukum dan pemenuhan HAM terhadap rakyat sebagai warisan dari zaman konflik bisa diselesaikan. Jika tidak, kembali kita mengacu pada pendapatnya Thomas Hobbes Homo homini lupus artinya manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya.

Sebagai kesimpulan dari tulisan ini, apakah negara bisa mencegah manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya? atau justru negara yang menjadi serigala bagi rakyatnya yang lemah.

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
http://dweysocial.blogspot.com/2008/01/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html
http://www.lbhaceh.org/Umum/artikel.html

Kamis, 14 Oktober 2010

Ilmu – Pengetahuan – Dasar

Setiap orang pasti akan menuntut ilmu, seperti pepatah mengatakan Cari lah ilmu sampai ke negeri cina atau ada juga yang mengatakan Raihlah ilmu setinggi bintang dilangit. Karena dengan kita mencari ilmu, maka setiap orang akan menjadi pandai, tidak ada lagi orang bodoh atau orang yang buta huruf seperti zaman dahulu kala, waktu zaman penjajahan dahulu banyak sekali orang – orang yang buta huruf karena mereka sama sekali tidak mengeyam pendidikan, karena dikala itu negri kita masih di jajah, sehingga kesempatan untuk bersekolah atau mencari ilmu tidak mudah.

Peda saat itu hanya orang – orang kaya saja yang bisa bersekolah, sedangkan mereka yang orang miskin hanyalah menyangkul padi di sawah. Apalagi perempuan di kala itu perempuan hanyalah pekerja di dapur dan tidak tahu lagi harus sekolah atau mencari ilmu dimana sehingga pada saat itu ada seorang perempuan berani dan bersekolah sehingga dan menjadikan perempuan – perempuan di tanah air untuk bisa bersekolah dan bisa mencari ilmu, seperti layaknya laki – laki dan bisa setarah dengan laki – laki kemudian perempuan itu pun menerbitkan buku yang berjudul “ Habis lah gelap terbitlah terang “ perempuan itu adalah seorang tokoh perempuan Indonesia yang sangat kita kenal semua, karena nama beliau adalah tidak asing lagi di telinga kita, beliau adalah Raden Ajeng Kartini. Sejak saat itu barulah perempuan – perempuan Indonesia sudah banyak yang bersekolah dan mencari ilmu sampai setinggi mungkin. Kita lihat saja sekarang ini sudah banyak perempuan – perempuan Indonesia yang tak kalah dengan laki – laki, itu karena mereka takut dan berusaha keras untuk maju, mereka berlomba – lomba untuk mencari ilmu sebagai bekal di masa depan.

“Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.

Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.

Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.

Pengetahuan tentang keadaan sehat dan sakit adalah pengalaman seseorang tentang keadaan sehat dan sakitnya seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut bertindak untuk mengatasi masalah sakitnya dan bertindak untuk mempertahankan kesehatannya atau bahkan meningkatkan status kesehatannya. Rasa sakit akan menyebabkan seseorang bertindak pasif dan atau aktif dengan tahapan-tahapannya.

Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
- Pendidikan
Pendidikan” adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.

- Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.

- Keterpaparan informsi
pengertian informasi menurut Oxfoord English Dictionary, adalah “that of which one is apprised or told: intelligence, news”. Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, image, suara, kode, program komputer, databases . Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan pada hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.”

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu

Kamis, 07 Oktober 2010

TUGAS 1 PTI A

KONVERSIKAN BILANGAN BERIKUT :

1. 198010 ke bilangan biner, heksadesimal, dan oktal ?

Jawab :

Biner : 1980 /2 = 0
990 /2 = 0
495 /2 = 1
247 /2 = 1
123 /2 = 1
61 /2 = 1
30 /2 = 0
15 /2 = 1
7 /2 = 1
3 /2 = 1
1 /2 = 1

Biner : 111101111002
Heksadesimal : 0111 = 7 1011 = B 1100 = C : 7 B C
Oktal : 011 = 3 110 = 6 111 = 7 100 = 4 : 3G674

2. 10010011012 ke heksadesimal, oktal, dan desimal ?

Jawab :

Heksadesimal : 1001001101 = 0010 = 2 0100 = 4 1101 = D : 2 4 D
Oktal : 001 = 1 001 = 1 001 = 1 101 = 5 : 1115
Desimal : 1 + 4 + 8 + 64 +512 = 589

3. 768 ke bilangan biner, heksadesimal, dan desimal ?

Jawab :

Oktal : 111 = 7 110 = 6 = 768
Biner : 111110
Heksadesimal : 0011 = 3 1110 = E : 3 E
Desimal : 2 + 8 + 16 + 4 + 32 = 62

4. 43 F 16 ke bilangan biner, desimal, dan oktal ?

Jawab :

Biner : 0100 = 4 0011 = 3 1111 = F : 43F
= 010000111111
Oktal : 010 = 2 000 = 0 111 = 7 111 = 7 : 2077
Desimal : 1 + 2 + 4 + 16 + 8 + 32 + 1024 = 108

Rabu, 06 Oktober 2010

Beras Nasi

Beras – Nasi rangkain kata yang tidak dapat dipisahkan karena beras dan nasi merupakan satu kesatuan yang membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lain. Nasi berawal dari beras dan beras pun dimasak akan menjadi nasi.
Proses pembuatan beras adalah berwal dari sawah yang telah siap panen kemudian setelah menjadi gabah dimasukkan ke suatu alat yaitu sebuah mesin selep dan akan berubah menjadi beras.
Sedangkan proses pembuatan nasi berawal dari beras yang dicuci kemudian di aron setelah itu baru dikukus kurang lebih setengah jam agar aronan tersebut masak atau matang.
Ada juga cara yang lebih modern seperti masak di rice cooker yang lebih praktis, tapi juga tidak mengurangi rasa dari nasi yang dimasak dikompor. Ada juga cara memasak nasi dengan cara di liwet tanpa dikukus, itu pun sama tidak mengurangi citra dari nasi tersebut. Pada intinya proses pembutan nasi sangat membutuhkan panas agar matang.
Semua orang pasti akan membutuhkan nasi, Karena nasi adalah makanan pokok bangsa kita, dan kita pun tidak bisa hidup tanpa makan dan makanan yang kita makan tidak lain adalah nasi. Tetapi sayang tidak semua orang dengan mudah untuk mendapatkan sesuap nasi karena kita harus punya uang untuk mendapatkan semua itu, apalagi pada saat ini semua bahan pokok harganya jauh lebih mahal dibanding tahun – tahun kemarin, apalagi beras salah satu kebutuhan pokok yang teramat penting.
Karena semua orang hidup dan yang bekerja mencari uang hanya akan membeli beras untuk kebutuhan hidupnya. Tetapi nasi yang sebelum dimasak adalah beras kita tidak akan bisa hidup karena kita manusia membutuhkan makan untuk hidup tubuh kita agar sehat dan tetap kuat kalau kita tetap mengkonsumsi nasi. Kita bisa lihat dipinggir jalan atau dikantin atau juga diterminal dan tempat –tempat umum lainya ada warung nasi yang sudah siap santap, kalau kita memburuhkan atau kita terasa lapar, dan harus sesegera mungkin kita makan. Karena dengan kita makan kita akan mrnjadi sehat dan tetap bugar sebab kita sudah kembali terisi oleh energi, semua orang pasti akan merasakan hal yang sama karena semua orang pasti akan butuh makan.
Sejak dahulu kala hingga saat ini manusia tak kan pernah bisa hidup tanpa makan, maka untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup dan untuk makan, manusia harus bekerja untuk memperoleh uang. Dengan uang semua orang dapat memperoleh segala kebutuhan hidup, untuk beli beras yang kemudian dimasak menjadi nasi. Dengan nasi kita bisa bisa makan tapi nasi pun harus ada lauk pauknya untuk dijadikan teman makan nasi. Bisa itu sayur mayur atau juga telor, ikan atau juga daging, bisa juga tempe, tahu tergantung selera dan kesukaan seseorang.
Terkadang beras harganya sangat lah mahal, apalagi dikala musim hujan tiba, tapi semahal apa pun beras tidak ada yang tidak butuh semua, pasti membutuhkan, karena beras adalah salah satu bahan pokok yang wajib kita konsumsi.
Tapi tak semua orang beruntung, apalagi kehidupan dikota besar seperti jakarta, masih banyak sekali saudara – saudara kita yang yang tidak bisa membeli beras untuk makan karena keadaan ekonomi mereka., karena kehidupan orang – orang tidak sama. Ada yang hidup dengan mewah, mereka yang hidup mewah bisa hidup dengan kehidupan yang serba ada, tapi mereka yang hidup dengan kehidupan susah pun tak kalah banyak, malah diantara mereka yang hidup susah terkadang tak menemukan nasi karena mereka tak punya uang untuk membeli kebutuhan hidup, apalagi untuk kebutuhan yang lain. Nasi pun kadang mereka tak mampu beli. Dengan kehidupan susah tersebut terkadang manusia berbuat nekat, ada yang mencuri, ada juga yang berbuat kriminal lainnya.
Apa yang mereka cari !!!! mereka hanyalah kerja mencari makan, semua orang dimanapun harus bekerja, karena dengan bekerja semua orang pasti dapat memenuhi kebutuhan hidup. Karena salain tuntutan untuk makan, manusia juga butuh sandang dan papan. Selain itu juga masih banyak kebutuhan – kebutuhan lain. Seperti untuk sarana pendidikan dan sarana kesehatan. Semua orang memang harus bekerja, tapi untuk bekerja harus di butuhkan tenaga dan dengan tenaga yang kuat dan sehat pasti kita butuh makan yang cukup dan bergizi.
Untuk itu marilah kita semua selalu berdoa dan berharap agar para petani yang menanam padi di sawah selalu semangat dan kuat untuk bisa mendapatkan hasil atau panen yang memuaskan, agar di negeri kita tidak akan pernah kekurangan bahan pangan, dan beras pun berlimpah agar tidak ada lagi manusia yang tidak bisa makan atau tidak bisa membeli beras karena mahal.