Dan juga merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh Manajer Proyek sebagai kunci koordinasi sdm, rencana dan pekerjaanpekerjaan yang harus dilakukan selama proyek berlangsung, serta pintu komunikasi antara proyek dengan top manajemen.
Manajer Proyek harus mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung. Kebanyakan manajer proyek terlaku berfokus pada hal-hal yang detail tetapi melupakan “big picture” dari proyek yang sedang dikerjakan.
Knowledge areas dari Project Integration Management:
1. Project Scope Management.
2. Project Time Management.
3. Project Cost Management.
4. Project Quality Management.
5. Project Human Management.
6. Project Communication Management.
7. Project Risk Management.
8. Project Procurement Management.
A. Project Charter
Adalah dokumen formal yang menyatakan keberadaan sebuah proyek dan memberikan arahan akan tujuan dan manajemen proyek. Keberadaan project charter dapat digunakan untuk memberikan wewenang penggunaan sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi dalam rangka menyelesaikan sebuah proyek.
a. Informasi yang terkandung dalam Project Charter
• Nama Proyek
• Masa berlaku proyek
• Nama Manajer Proyek beserta informasinya
• Ringakasan jadwal proyek
• Ringkasan budget proyek
• Gambaran singkat mengenai tujuan proyek, termasuk
• kebutuhan bisnis, dan justifikasi lainnya yang menyatakan
• pentingnya proyek dilaksanakan.
• Ringkasan pendekatan dalam manajemen proyek
• Tugas umum dari masing-masing anggota tim proyek
• Tanda tangan key project stakeholders
• Kolom komentar yang disediakan agar dapat diisi oleh stakeholder
B. Membangun Project Preliminary Scope
Adalah scope statement awal yang dibangun selama inisiasi proyek agar seluruh tim proyek dapat segera memulai diskusi pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan proyek sesuai dengan ruang lingkup proyek.
a. Informasi yang terkandung dalam Project Pleminary Scope
• Tujuan proyek
• Deskripsi produk/servis
• Kriteria produk yang akan diterima
• Asumsi dan hambatan terhadap proyek
• Struktur organisasi
• Resiko
• Jadwal
• Gambaran awal biaya
C. Membangun Project Management Plan
Adalah dokumen yang dapat digunakan untuk mengkoordinasikan semua dokumen perencanaan proyek. Tujuan utamanya adalah memberikan tuntunan dalam eksekusi proyek.
a. Elemen-elemen umumnya
• Gambaran Umum mengenai proyek
• Deskripsi bagaimana proyek diorganisir
• Manajemen dan proses teknis yang digunakan dalam proyek
• Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, jadwal dan informasi biaya proyek
D. Eksekusi Proyek
Adalah tahap melaksanakan pekerjaan yang telah digambarkan dalam project plan. Area aplikasi proyek sangat mempengaruhi eksekusi proyek, karena selama eksekusi proyek inilah produk dari proyek dihasilkan.
Keterampilan yang harus dimiliki untuk eksekusi Proyek:
• Kepemimpinan
• Komunikasi
• Politik
• Kemampuan menggunakan tools dan techniques
E. Kontrol Proyek
Output penting dari proses ini adalah rekomendasi tindakan korektif atau preventif. Korektif dalam rangka meningkatkan kinerja proyek, preventif dalam rangka mereduksi probabilitas konsekuensi negatif yang berkaitan dgn resiko proyek.
F. Penutupan Proyek
Hal yang harus dilakukan mengakhiri semua aktivitas dan menyampaikan hasil kerja proyek (tuntas/tidak) pada orang yang tepat.
SUMBER:
1. Ebook dari http://imeldas.blog.ittelkom.ac.id/blog/
Manajer Proyek harus mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung. Kebanyakan manajer proyek terlaku berfokus pada hal-hal yang detail tetapi melupakan “big picture” dari proyek yang sedang dikerjakan.
Knowledge areas dari Project Integration Management:
1. Project Scope Management.
2. Project Time Management.
3. Project Cost Management.
4. Project Quality Management.
5. Project Human Management.
6. Project Communication Management.
7. Project Risk Management.
8. Project Procurement Management.
A. Project Charter
Adalah dokumen formal yang menyatakan keberadaan sebuah proyek dan memberikan arahan akan tujuan dan manajemen proyek. Keberadaan project charter dapat digunakan untuk memberikan wewenang penggunaan sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi dalam rangka menyelesaikan sebuah proyek.
a. Informasi yang terkandung dalam Project Charter
• Nama Proyek
• Masa berlaku proyek
• Nama Manajer Proyek beserta informasinya
• Ringakasan jadwal proyek
• Ringkasan budget proyek
• Gambaran singkat mengenai tujuan proyek, termasuk
• kebutuhan bisnis, dan justifikasi lainnya yang menyatakan
• pentingnya proyek dilaksanakan.
• Ringkasan pendekatan dalam manajemen proyek
• Tugas umum dari masing-masing anggota tim proyek
• Tanda tangan key project stakeholders
• Kolom komentar yang disediakan agar dapat diisi oleh stakeholder
B. Membangun Project Preliminary Scope
Adalah scope statement awal yang dibangun selama inisiasi proyek agar seluruh tim proyek dapat segera memulai diskusi pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan proyek sesuai dengan ruang lingkup proyek.
a. Informasi yang terkandung dalam Project Pleminary Scope
• Tujuan proyek
• Deskripsi produk/servis
• Kriteria produk yang akan diterima
• Asumsi dan hambatan terhadap proyek
• Struktur organisasi
• Resiko
• Jadwal
• Gambaran awal biaya
C. Membangun Project Management Plan
Adalah dokumen yang dapat digunakan untuk mengkoordinasikan semua dokumen perencanaan proyek. Tujuan utamanya adalah memberikan tuntunan dalam eksekusi proyek.
a. Elemen-elemen umumnya
• Gambaran Umum mengenai proyek
• Deskripsi bagaimana proyek diorganisir
• Manajemen dan proses teknis yang digunakan dalam proyek
• Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, jadwal dan informasi biaya proyek
D. Eksekusi Proyek
Adalah tahap melaksanakan pekerjaan yang telah digambarkan dalam project plan. Area aplikasi proyek sangat mempengaruhi eksekusi proyek, karena selama eksekusi proyek inilah produk dari proyek dihasilkan.
Keterampilan yang harus dimiliki untuk eksekusi Proyek:
• Kepemimpinan
• Komunikasi
• Politik
• Kemampuan menggunakan tools dan techniques
E. Kontrol Proyek
Output penting dari proses ini adalah rekomendasi tindakan korektif atau preventif. Korektif dalam rangka meningkatkan kinerja proyek, preventif dalam rangka mereduksi probabilitas konsekuensi negatif yang berkaitan dgn resiko proyek.
F. Penutupan Proyek
Hal yang harus dilakukan mengakhiri semua aktivitas dan menyampaikan hasil kerja proyek (tuntas/tidak) pada orang yang tepat.
SUMBER:
1. Ebook dari http://imeldas.blog.ittelkom.ac.id/blog/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar